Solusi Video Call Putus-putus saat menggunakan Google Meet / Zoom/ Whatsapp / Microsoft Team


Di jaman pandemi Covid19, pembelajaran jarak jauh ataupun work from home sudah menjadi kebutuhan. Tapi mungkin anda menghadapi permasalahan seperti yang saya hadapi. Coba anda bayangkan pusingnya saya menghadapi komplain user yang sesi Google Meetnya putus-putus atau terlempar keluar dari saat melakukan Google Meet padahal pemakaian bandwidth server hanya 50%, artinya bandwidth sisa banyak tapi user merasa kurang.
Berikut 3 hal dari pengalaman yang menjadi temuan saya, semoga menjadi bahan pertimbangan anda sebagai admin jaringan.

Continue reading “Solusi Video Call Putus-putus saat menggunakan Google Meet / Zoom/ Whatsapp / Microsoft Team”

Tutorial komplet instalasi Cloudready ChromeOS di PC Linux


Sori, ini gambar comotan dari Howto Geek

Buat yang belum pernah mencoba ChromeOS, silahkan googling sendiri ya. Apa saja kelebihan dan kekurangannya. Maaf saya tidak membahas itu disini. Sekali lagi maaf, karena saya rasa blog-blog lain juga sudah banyak membahas.

Sebagaimana anda tahu, ChromeOS tidak tersedia secara luas dan penggunanya biasanya terbatas di perangkat Chromebook. Tapi ada beberapa penyedia ChromeOS, salah satunya adalah Cloudready. Anda bisa menggunakan ChromeOS untuk laptop-laptop yang sudah tua tapi masih mumpuni, atau bisa juga dipasang sebagai workstation di perpustakaan karena tampilannya yang simpel. Yang pasti ChromeOS itu simpel, sangat cocok buat orang-orang yang hanya perlu browsing.

Maaf tutorialnya tanpa gambar ya, buru-buru soalnya.

Ok, untuk peralatan anda butuh:

  1. File image dari ChromeOS. Kita akan menggunakan file image dari Cloudready, menurut saya karena paling simpel. Silahkan pilih yang 32 bit atau 64 bit, sesuaikan dengan sistem. Silahkan download disini https://www.neverware.com/freedownload
  2. Flashdisk, minimal 8 GB. Harus kosong karena data dan partisi akan ditimpa, kalau perlu format dulu.

Continue reading “Tutorial komplet instalasi Cloudready ChromeOS di PC Linux”

Memperbaiki tampilan Winbox di Linux


Untuk menggunakan winbox di Linux anda harus menggunakan wine. Di Beberapa versi Ubuntu, Winbox bisa berjalan dengan tampilan yang baik, tapi waktu saya coba di Linux Mint, tampilannya memang terpotong dan font jelek. Oh ya, saya coba pakai Mono tidak bisa, jadi pakai wine saja. Nah, kadang muncul masalah di tampilan winbox, misalnya font bertumpuk, atau tulisan hanya separuh, atau terminal berantakan. Biasanya ini hanya masalah font yang tidak ada di Linux. Macam error tampilan winbox bisa dilihat seperti dibawah ini:

Saya sendiri menulis ini karena sempat kehilangan info tentang cara memperbaikinya. Nah, kembali lagi, untuk memperbaikinya, anda harus melakukan beberapa hal: Continue reading “Memperbaiki tampilan Winbox di Linux”

Review Huawei HG553 yang sudah diganti ke OpenWRT/LEDE


Huawei HG553 merupakan router ADSL (bekas) yang dibundling oleh operator Vodafone. Di Indonesia, router ini menjadi favorit karena harganya yang murah meriah. Saya sendiri sudah pakai 2 buah, dibeli dengan harga 140rb. Sangat murah bila dibandingkan dengan TPLink MR3240. Secara kemampuan, router ini mirip dengan TPLINK MR3420, ada port USB nya. Tapi sayangnya bentuknya besar sekali dan antena hanya antena internal.

Sekalipun begitu, saya amati router ini cukup tangguh, pernah di tempat yang saya pasang, ada 27 perangkat yang terkoneksi. Memang sih sebagian besar perangkat yang terkoneksi hanya idle, tidak ada data yang dilewatkan, tapi walaupun demikian, perangkat yang terkoneksi tidak mengalami kemacetan saat mulai mengakses jaringan.

Kelemahan HG553: Continue reading “Review Huawei HG553 yang sudah diganti ke OpenWRT/LEDE”

Hack Smartfren Andromax Mifi M2Y M3Z


Yang kali ini beneran hack Smartfren Andromax mifi M2Y M3Z dan mendapatkan passwordnya. Jadi ceritanya begini, suatu kali saya iseng-iseng scan jaringan wifi waktu lagi nongkrong di salah satu kafe. Kebetulan kafe-nya rame buanget, jadi saya pikir kayanya asyik nih kalau ada yang bisa dilihat-lihat ada apa di jaringan, pas kebetulan saya memang habis pulang kantor, pas bawa laptop.

Dan ternyata terdeteksi lah sebuah SSID dengan nama Andromax-m2Y-xxx, iseng-iseng saya coba scan apakah memang bisa di-hack. Eh… ternyata bisa dalam hitungan detik! Langsung saya coba konek ke M2Y itu, dan saya coba lihat dulu berapa sih paket datanya. Eh… ternyata cuma Rp.60.000,-. Pikir saya, “Kasihan nih.. pasti mahasiswa, kantong tipis. Kasihan kalau diambil kuotanya.” Dari kejadian itu, saya langsung merasa sepertinya produk Andromax M2Y ini ada lubang keamanannya.

Beberapa hari kemudian, pas saya di kantor, pas bawa laptop. Saya pinjam Mifi Andromax M2Y punya teman saya. Dan ternyata betul. Ada lubang keamanan didalam Andromax M2Y yang secara default aktif dan user tidak tahu, dan ini rentan membuat Andromax M2Y gampang di-hack!

Kebetulan SSID M3Z yang terdeteksi, langsung saya scan. Dan benar saudara-saudara, Andromax M3Z juga ada lubang keamanan yang sama dengan Andromax M2Y.

Lalu apa lubangnya?

Continue reading “Hack Smartfren Andromax Mifi M2Y M3Z”

Instalasi Android-x86 tanpa partisi ulang di PC Ubuntu/Linux


Biasanya kalau kita ingin menggunakan Android-x86 di PC, kita harus menyiapkan partisi kosong untuk instalasi. Tapi seringkali hal ini tidak dimungkinkan karena harddisk kita sudah penuh. Setelah saya mencari-cari, dan menelaah isi file ISO Live CD dari Android-x86, semestinya bisa dipindahkan langsung tanpa instalasi. Saya menemukan beberapa website yang membahas hal yang sama. Anda bisa buka disini:

Untuk menggunakan trik ini, anda harus menggunakan PC yang terinstalasi Linux, karena saya coba cari-cari cara di Windows sepertinya kok belum ada. Minimal komputer anda harus terinstalasi Grub2. Mungkin untuk PC Windows, cara ini bisa dilakukan asalkan terinstall Grub2 sebagai Boot Managernya. (saya belum coba).

Prosesnya berjalan seperti ini:

  • Grub2 Boot Manager dijalankan, dan kita memilih menu Android.
  • Grub2 akan mencari file initrd, ini merupakan file minimal dari sistem.
  • Initrd akan menjalankan semua script yang diperlukan untuk menjalankan sistem.
  • Initrd mencari file ramdisk.img dan system.sfs lalu sistem dijalankan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk instalasi Android-x86 tanpa partisi ulang di PC Ubuntu/Linux: Continue reading “Instalasi Android-x86 tanpa partisi ulang di PC Ubuntu/Linux”

Solusi menjalankan android di PC Ubuntu.


Topiknya mungkin sudah jadul, mengingat sudah beberapa tahun ini dibahas. Tapi kali ini saya tetap akan mengangkat topik ini karena banyak tutorial di blog-blog yang sama sekali tidak berhasil dijalankan karena mereka tidak mencantumkan dengan detail versi aplikasi apa saja yang digunakan.

Sebagian besar menyarankan menggunakan Virtualbox + AndroidX86, sebagian lagi menyarankan menggunakan Virtualbox+AndroVM, dan sebagian lagi menyarankan Virtualbox+Genymotion tapi saat saya coba, tidak ada yang berhasil karena tutorial yang ada tidak detail.

Nah, semua tutorial tersebut memang bisa menjalankan OS Android, tapi tidak ada satupun dari berbagai versi Android yang saya coba berhasil menjalankan BBM. Saya sudah coba dari versi lama sampai versi terbaru waktu tulisan ini ditulis pun, BBM selalu muncul error: BBM stop responding.

Ataupun saat dicoba menjalankan game Clash of Clan selalu Not Responding.

Setelah usut punya usut, ternyata permasalahannya sederhana. Continue reading “Solusi menjalankan android di PC Ubuntu.”

Mengapa saya [tetap] menggunakan Linux


Saya cukup lama menggunakan Linux, semenjak Mandrake 8.0, lalu berlanjut ke Suse 9.1 Personal dan hingga sekarang setia menggunakan Ubuntu 14.04. Saya bukannya anti Windows, percayalah bahwa saya adalah pengguna Windows juga, baik Windows XP, Seven, maupun yang terakhir adalah Windows 10. Dan boleh percaya boleh tidak, handphone saya selain Android, saya juga menngunakan Windows Phone. Yang mana yang saya suka? Nanti saja di artikel berikutnya saya bahas.

Ok, kembali ke topik, beberapa waktu lalu saya membaca tentang orang-orang yang kecewa dengan Linux, dan saya rasa saya cukup setuju dengan pendapat mereka. Dari artikel-artikel yang saya baca, setidaknya ada beberapa hal yang mengecewakan dari Linux:

  • Dukungan hardware yang minim
  • Banyaknya distro – membingungkan
  • Banyaknya pilihan Desktop Manager – membingungkan.
  • Ribet dengan perintah terminal, editing konfigurasi, dsb. Semua yang berbau “geek” dan membutuhkan kemampuan komputasi tinggi.
  • Tidak ada aplikasi populer seperti Adobe Photoshop, MS Office.
  • Tidak bisa bermain game di Linux.

Nah, semua ini membuat saya berpikir, kenapa saya [tetap] menggunakan Linux. Mungkin ini beberapa alasannya: Continue reading “Mengapa saya [tetap] menggunakan Linux”

Membuat pengaturan VLAN pada Linksys E900/E1200


Mencari petunjuk cara memberikan VLAN pada Linksys E900/E1200 seperti mencari jarum di tengah jerami. Susahnya minta ampun.. Jadi akhirnya saya tulis saja di blog sebagai referensi kalau-kalau ada yang menemukan kesulitan yang sama.

Untuk memberikan VLAN, anda perlu melakukan instalasi ddwrt atau openwrt. Versi ddwrt untuk Linksys E900/E1220 sepertinya lebih stabil untuk wireless nya daripada openwrt.

Linksys E1200 dan E900 mempunyai hardware yang sama persis, yang membedakan hanya tambahan fitur parental control di E1200. Waktu saya beli, perbedaan harganya hanya sekitar Rp.40.000,-. Bila anda upgrade firmware ke dd-wrt, fitur parental control juga ada.

Kenapa VLAN? Tentu ini disesuaikan dengan kebutuhan jaringan anda. Di tempat saya, semua hotspot dipisah ke VLAN10. Mungkin bisa juga cara ini dipakai untuk share USeeTV atau layanan sejenis, kalau yang ini nggak tahu karena saya nggak pakai.

Linksys E900 menggunakan chipset broadcom dan mempunyai 5 port dengan 3 interface jaringan, terlihat dengan adanya 3 MAC Address yang berbeda, di ddwrt terdeteksi sebagai berikut: Continue reading “Membuat pengaturan VLAN pada Linksys E900/E1200”

DD-WRT di Linksys WRT54GL dengan VLAN


Tulisan ini merupakan bagian dari tulisan saya tentang pemisahan jaringan berdasarkan VLAN. Jaringan yang dipisahkan adalah LAN ke VLAN, dan Wireless ke VLAN, firmware yang digunakan pada tulisan ini adalahDD-WRT v.2.4. Untuk versi open-WRT  bisa dibaca disini.

Mungkin ada diantara teman-teman yang kebingungan bagaimana caranya memisahkan VLAN, menggabungkan LAN ke VLAN amaupun wireless ke VLAN. Saya sendiri cukup kebingungan mencari dokumentasi yang baik yang bisa menjelaskan langkah demi langkah dengan cukup jelas. Kebanyakan tersebar dalam bentuk wiki pendek, sisanya harus berpikir sendiri dan memodifikasi wiki yang ada.

Disini saya menggunakan Linksys WRT54GL, cara saya berikan dalam versi OpenWRT 8.09 sudah pernah saya bahas di blog ini, sedangkan kali ini menggunakan DD-WRT v.24 SP1. OS yang saya gunakan Linux karena sudah mencakup telnet dan ssh client. Bila anda menggunakan Microsoft Windows, bisa menggunakan putty.

Saya mengasumsikan bahwa anda sanggup melakukan flash firmware maupun reset router. Disini saya hanya membahas konfigurasi jaringan saja.

Berikut topologi jaringan yang akan saya buat:

linksys-wrt54gl-vlan

bagian belakang router
bagian belakang router

IP Address default untuk router baik di OpenWrt maupun DD-WRT adalah 192.168.1.1, jadi sebaiknya anda atur IP Address komputer ke 192.168.1.2

Berikut adalah langkah-langkahnya:

DD-WRT tidak mempunyai pengaturan seperti OpenWRT, jadi kita tidak bisa melalui terminal. Pengaturan nya lebih rumit karena melibatkan GUI, tapi pada intinya sama.

Yang diingat disini ada beberapa istilah yang berbeda:

  1. LAN adalah eth0, tapi DD-WRT menggunakan br0 di pengaturan web. VLAN0 (nol) adalah VLAN standar untuk LAN, maksudnya tanpa VLAN.
  2. Wireless adalah eth1, tapi bila membuat virtual AP maka dinamakan wl0.1. Sebagai catatan, di terminal, wl0 tidak dikenali karena adanya eth1.

Continue reading “DD-WRT di Linksys WRT54GL dengan VLAN”