Di jaman sekarang, hampir semua PC sudah multicore CPU. Minimal ada 2 core, entah itu seri bawah Intel Atom, Intel Celeron atau AMD Brazos paling tidak sudah mempunyai 2 core atau lebih. Firefox sendiri pada awalnya hanya berupa “single process” yang menangani mulai dari tampilan UI (User Interface), javascript, addon hingga render tampilan webpages. Proses ini memang dirasa cukup berat, anda bisa bandingkan dengan Chrome yang terasa lebih ringan (padahal tidak juga).
Pada Firefox yang “single process”, semua hal dikerjakan oleh satu Core CPU. Selebihnya tinggal Linux/Windows/Mac yang melakukan balancing beban kerja tiap core CPU. Itu sebabnya kita masih bisa editing grafis sambil dengerin Youtube karena beban kerjanya dibagi ke tiap Core. Semakin banyak Core dan semakin cepat tiap Core akan membuat setiap proses lebih cepat.
Pada Chrome, proses terbagi-bagi dan dijalankan terpisah. Itu sebabnya waktu anda cek lewat Task Manager/System Monitor proses Chrome ada beberapa. Gagal loading satu halaman web di Chrome hanya akan membuat satu proses Chrome macet, tapi tidak untuk halaman web yang lain.
Ok, menanggapi itu, Firefox membuat project Electrolysis atau e10s, tujuan untuk memisahkan bagian-bagian proses. Mulai versi 48, Firefox sudah memisahkan proses menjadi dua macam, yaitu dengan nama:
- firefox, menangani User Interface dan AddOn
- Web-Content, khusus menangani render dan javascript
Tapi secara default, proses multicore tidak di-enable. Biasanya karena bentrok dengan AddOn bawaan sistem, misalnya dengan AddOn “Ubuntu Modifications”. Untuk mengaktifkan dukungan Multicore, anda bisa lakukan langkah-langkah berikut: Continue reading “Firefox Multicore CPU – Memaksimalkan Firefox untuk arsitektur CPU Multicore”