Harddisk kritis, tapi untungnya saya punya Linux.

Pada waktu tulisan ini ditulis, harddisk laptop saya tidak bisa booting, dan sudah saya amankan sebelum data-data penting tidak bisa dibackup. Untungnya Linux mempunyai kemampuan untuk booting dari flashdisk. Berbekal flashdisk berisi distro UbEx 10.04 buatan saya, akhirnya saya masih bisa bekerja (browsing+mengetik) walau laptop tanpa harddisk.

Dengan pengalaman ini, saya menyarankan anda untuk membuat paling tidak satu flashdisk berisi sistem yang biasa anda pakai. Anda bisa membackup Linux buatan anda dengan aplikasi remastersys.  Didalam kondisi darurat, flashdisk Ubuntu anda akan sangat membantu. Toh harga flashdisk sudah sangat murah, terakhir saya membeli flashdisk 8GB seharga 48 ribu.

Bukan hanya dipakai pada saat darurat, tapi juga pada saat anda perlu menyelamatkan data komputer lain yang terkena virus.

Oh ya, anda bisa menggunakan tmpfs untuk akses cache dan /tmp supaya flashdisk anda tidak terlalu banyak diakses. Saat membuat tulisan ini saya menggunakan tmpfs untuk cache Google Chrome:

mount -t tmpfs -o size=100m /home/ferry/.cache/google-chrome

Entah bagaimana teman-teman Windows dan Mac mengatasi harddisk mati ya.. Mungkin hanya berdoa dan berharap dan NGANGGUR seharian. Wkwkwkwkwkwk 😀

Author: betweenmeandlinux

I'am a nationalist. I love my country, Indonesia.

Leave a comment